Trigeminal neuralgia merupakan kondisi neurologis kronis yang ditandai dengan nyeri wajah yang sangat tajam, menusuk, atau seperti kejutan listrik. Nyeri ini umumnya dirasakan di satu sisi wajah dan berlangsung beberapa detik hingga menit, namun dapat muncul berulang kali dalam sehari. Evaluasi secara menyeluruh di neuro center Jakarta perlu dilakukan ketika gejala nyeri mulai intens dan sulit dikendalikan agar dapat mendapatkan penanganan secepat mungkin.
Bagi kalian yang masih asing dengan Trigeminal Neuralgia, berikut merupakan hal penting terkait penyakit ini. Yaitu:
1. Nyeri Wajah yang Khas dan Sering Disalahartikan sebagai Masalah Gigi
Trigeminal neuralgia sering disalahpahami sebagai gangguan gigi atau sinus karena nyerinya muncul di sekitar pipi, rahang, atau gusi. Rasa sakit biasanya bersifat unilateral dan dipicu oleh sentuhan ringan, angin, atau gerakan wajah. Nyeri yang tajam dan terlokalisasi ini merupakan tanda khas yang membedakannya dari jenis nyeri wajah lain.
Di neuro center Jakarta, evaluasi neurologis dan pencitraan MRI beresolusi tinggi dilakukan untuk memastikan bahwa nyeri memang berasal dari saraf trigeminal, bukan dari struktur lain seperti gigi atau sinus.
2. Dapat Disebabkan oleh Penekanan Pembuluh Darah terhadap Saraf
Penyebab paling umum trigeminal neuralgia adalah kompresi ringan dari pembuluh darah kecil terhadap saraf trigeminal di otak bagian bawah. Penekanan ini menyebabkan lapisan pelindung saraf (mielin) rusak dan menimbulkan impuls nyeri berlebihan.
Pemeriksaan MRI atau MRA menjadi alat penting untuk melihat adanya konflik neurovaskular ini. Neuro center Jakarta menyediakan layanan diagnostik lanjutan dengan teknologi neuroimaging canggih yang mampu mendeteksi kelainan struktural sekecil apa pun.
3. Respons terhadap Obat Antikejang Bisa Menurun Seiring Waktu
Pada tahap awal, trigeminal neuralgia biasanya merespons obat-obatan antikejang seperti carbamazepine. Namun, seiring waktu efektivitas obat dapat menurun, atau muncul efek samping serius seperti pusing, kantuk berat, dan gangguan hati. Bila kondisi ini terjadi, terapi intervensional seperti radiofrequency rhizotomy, injeksi gliserol, atau bahkan tindakan pembedahan dekompresi mikrovasular (MVD) menjadi opsi yang perlu dipertimbangkan.
4. Gangguan Keseharian hingga Dampak Psikologis
Nyeri wajah yang datang tiba-tiba dan tak terduga membuat banyak penderita trigeminal neuralgia merasa waswas, bahkan mengalami kecemasan berlebih. Aktivitas sederhana seperti berbicara atau makan menjadi momok yang menakutkan. Gangguan ini juga dapat memicu isolasi sosial, depresi, dan gangguan tidur.
5. Pembedahan Memberikan Harapan Pemulihan Jangka Panjang
Bagi kasus yang tergolong refrakter terhadap pengobatan medis, operasi dekompresi mikrovasular menjadi prosedur yang sangat efektif. Prosedur ini bertujuan memindahkan pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal tanpa merusaknya. Tingkat keberhasilan tindakan ini tergolong tinggi dan dapat memberikan kelegaan jangka panjang dari nyeri. Tim dokter bedah saraf di neuro center Jakarta memiliki pengalaman dalam melakukan prosedur ini dengan tingkat keamanan dan presisi tinggi, terutama dengan bantuan sistem navigasi intraoperatif.
Pemahaman yang baik tentang trigeminal neuralgia dapat membantu menghindari diagnosis yang keliru dan penanganan yang tertunda. Evaluasi dini dan penanganan yang tepat di fasilitas neuro center Jakarta seperti yang tersedia di RS Premier Jatinegara dapat memberikan harapan besar bagi penderita untuk kembali menjalani aktivitas tanpa gangguan nyeri yang melelahkan. Deteksi dini dan penanganan yang cepat menjadi kunci dalam mengembalikan kualitas hidup yang layak bagi pasien trigeminal neuralgia.