Traveler atau pejalan tak selamanya menemui hal yang menyenangkan selama melakukan traveling.
Bisa saja terjadi bencana alam di destinasi wisata yang kita tuju.
Misalnya, ada gempa bumi atau banjir yang tidak disangka-sangka datang saat kita berada di lokasi wisata.
Sebagian besar traveler pasti bakal panik dan langsung mencari cara agar segera keluar dari daerah itu.
Namun, sebagian lain memilih berada di sana untuk menjadi relawan.
Niatnya tentu saja menjadi traveler yang berguna.
Sayangnya, kadang-kadang niat mulia ini tak sejalan dengan kenyataaan.
Alih-alih mau menolongsejalan dengan kenyataan.
Bukannya berguna, kita malah menyusahkan pasukan relawan sebenarnya lantaran kurang skill dan kurang menguasai medan.
Berikut ini adalah saran agar Anda bisa menjadi traveler yang berguna jika menemui bencana alam dan bantuan yang diberikan tidak merepotkan.
Semua hal jika dikerjakan oleh ahlinya pasti akan berjalan sebagaimana mestinya.
Jika tidak, kemungkinan terjadibberantakan.
Aktivitas kerelawanan pun begitu.
Jika Anda tidak memiliki dasar-dasar ilmu SAR, jangan nekat untuk ikut mengevakuasi korban bencana.
Salah-salah justru Anda yang bakal dievakuasi.
Tapi jika Anda memang ingin menjadi traveler yang berguna saat terjadi bencana, lakukan sesuatu sesuai keahlian.
Misalnya kamu Anda orang komunikasi, jadilah corong bagi pos pengungsian.
Jika Anda terbiasa berurusan dengan barang-barang, berbaktilah di gudang logistik; jika Anda dokter, calon dokter, atau paramedis, Anda bisa membantu di klinik darurat.
Informasi yang masih simpang siur sering bikin panik lantaran datanya tidak valid.
Ujung-ujungnya, bukannya berguna, informasi itu malah sering merugikan.
Kalau Anda sedang berada di destinasi yang baru saja terkena bencana, terkadang tangan sudah gatal untuk membuat unggahan.
Nah, supaya menjadi traveler yang berguna saat terjadi bencana, jelilah dalam menyaring informasi sebelum disebarkan.
Apalagi jika pengikut media sosial Anda mencapai puluhan ribu orang.
Selalu pastikan informasi yang disebar itu valid.
Caranya gimana? Pakai sumber yang valid, misalnya badan-badan resmi pemerintah seperti BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Badan SAR Daerah (Basarda) setempat, organisasi besar seperti PMI, atau komunitas seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Supaya jadi traveler yang berguna saat terjadi bencana, Anda juga bisa berperan sebagai informan bagi komunitas-komunitas pejalan yang hendak menggalang dana dan mengirim bantuan, minimal komunitas traveler daerah asal sendiri.
Mereka pasti senang mendapatkan informasi langsung dan terpercaya dari lokasi.
Syaratnya tentu saja, gali informasi soal apa saja yang dibutuhkan di lokasi.
Semakin detail semakin baik, misalnya daerah mana yang kekurangan selimut, mana yang perlu terpal, atau mana yang masih perlu tambahan bahan makanan buat dapur umum.
Meskipun peran kita mungkin tidak kelihatan, Anda sebenarnya sudah menjadi mata rantai penting dalam distribusi bantuan bagi saudara-saudara kita yang sedang dilanda kemalangan.
Tulisan ini sudah tayang di TelusuRI