Kini perkembangan teknologi informasi semakin maju.
Tak sedikit kemudian pelaku kejahatan internet atau siber beroperasi menggunakan teknologi informasi ini.
Untuk melindungi pengguna internet dari kejahatan siber, dibuatlah pengaman berupa OTP, CVV, maupun Password.
Apa itu OTP, CVV dan Password dan bagaimana melindunginya? 1.
OTP Mengutip laman kominfo.magetan.go.id, OTP merupakan singkatan dari One Time Password.
OTP pada dasarnya merupakan kode verifikasi atau kata sandi sekali pakai.
Umumnya terdiri dari 6 digit karakter berupa angka unik, kadang perpaduan angka dan huruf.
OTP biasanya dikirimkan melalui pesan singkat atau email.
Durasi inputnya pun tak lama, misalnya 2 menit, setelah itu OTP akan kadaluwarsa.
Karena bersifat sementara, OTP jauh lebih aman daripada kata sandi biasa.
Oleh sebab itu, kode berwaktu ini rahasia sifatnya.
Penjahat siber punya banyak modus untuk mendapat kode OTP calon korban.
Seringnya mereka menelepon secara langsung, mengaku sebagai admin tertentu, dan meminta kode OTP.
Untuk menjaga keamanan, jangan pernah bagikan ke siapa pun kode verifikasi ini.
Termasuk kepada pihak yang mengaku admin.
2.
CVV CVV atau Card Verification Value merupakan fitur keamanan transaksi pembayaran dengan kartu tanpa menggunakan kartu.
Biasanya terletak di kartu Anjungan Tunai Mandiri atau ATM berupa tiga atau empat angka unik.
Sistem keamanan ini disebut juga dengan Card Security Code atau CSC.
Mengutip laman Bank Rakyat Indonesia atau BRI, CVV berguna untuk melakukan proses verifikasi pada kegiatan transaksi debit online.
Untuk itu, jaga kerahasiaan CVV agar tidak disalahgunakan orang lain.
Jangan pernah menunjukkan atau bahkan meminjamkan kartu ATM kepada orang lain.
3.
Password Password merupakan kata sandi.
Ini adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan untuk verifikasi identitas atau akun untuk sistem keamanan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sandi juga dapat diartikan sebagai kata rahasia yang digunakan sebagai pengenal.
Untuk melindungi password agar tidak diketahui orang lain, hindari tiga hal berikut, yaitu berbagi kata sandi, membuat kata sandi yang lemah, dan membuat satu password untuk semua akun.
HENDRIK KHOIRUL MUHID Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.