Jakarta -Buah Bidara (ziziphus mauritiana) adalah buah khas Asia Selatan.
Pohon buah bidara tumbuh di lahan kering.
Di Indonesia, buah ini bisa ditemukan di wilayah Jawa, Bali, dan Sumba.
Buah yang merupakan bagian dari keluarga Rhamnaceae ini memiliki berbagai sebutan lain seperti Apel China, Indian Jujube atau Indian Plum.
Buah bidara biasa tumbuh di lingkungan yang panas, memperoleh banyak cahaya matahari, dan kering.
Ketika musim hujan, pohon bidara dapat menjaga kelembaban tanah untuk mematangkan buah.
Buah bidara yang bentuknya bulat kecil menyerupai buah pir ini, berubah warna menjadi merah tua atau ungu ketika matang.
Daging buahnya berwarna putih serta bertekstur garing cenderung kenyal.
Buah ini biasa dikonsumsi sebagai makanan penutup di sejumlah negara Asia.
Selain dimakan langsung, buah bidara juga sering dikeringkan dan dijadikan kudapan.
Selain itu, buah ini kerap digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan secara tradisional.
Buah musiman ini terbilang langka.
Pohonnya juga memerlukan perawatan khusus.
Oleh karena itu tidak akan ditemui di sembarang kebun.
Mengutip riset berjudul Nutritional composition of jujube fruit oleh Sunil Pareek yang terbit dalam Emirates Journal of Food and Agriculture, pada setiap 100 gram buah bidara, terkandung susunan nutrisi berikut: Mengutip sebuah riset yang dipublikasikan di proseanet.org, selain buahnya yang lezat dan kaya akan nutrisi, ternyata daun pohon bidara yang masih muda juga dapat dijadikan sayuran.
Daunnya yang tua untuk pakan ternak.
Rebusan daun bidara bisa diminum sebagai jamu.
Daun-daun buah bidara ini biasa membusa seperti sabun apabila diremas dengan air, dan digunakan untuk memandikan orang yang sakit demam.