Papua dikenal sebagai “tanah emas” Indonesia karena adanya tambang emas terbesar di dunia.
Bukan hanya itu, “emas” bagi para penikmat keindahan bawah laut juga terdapat di Papua, tepatnya di Raja Ampat.
Raja Ampat merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat dengan ibu kota Waisai.
Raja Ampat berarti Empat Raja.
Ada legenda menarik di baliknya yang mengisahkan adanya empat raja di kawasan ini.
Dikisahkan ada sepasang suami istri yang menemukan enam telur naga.
Lima dari enam telur naga itu pun menetaskan lima manusia, empat laki-laki dan satu perempuan.
Si perempuan dibunuh oleh keempat laki-laki itu yang kemudian menjadi raja di kepulauan Raja Ampat.
Nama tersebut direpresentasikan pada nama-nama pulau terbesar di kawasan ini, yaitu Salawati, Batanta, Waigeo, dan Misool.
Bagi pecinta diving, Raja Ampat adalah surganya kekayaan bawah laut.
Keberadaan terumbu karangnya yang masih bagus sulit untuk ditolak bagi para penyelam.
Itu sebabnya Raja Ampat dijuluki dengan surganya terumbu karang.
Situs menyelam berada di Selat Dampier, selat yang memisahkan Pulau Waeigo dan Pulau Batanta, Kepulauan Kofiau, Kepulauan Misol Timur, Selatan dan Kepulauan Wayag.
Di sini, kondisi bawah lautnya masih sangat baik dengan presentasi penutupan karang hidup hingga 90 persen.
Ada istilah belum sah jadi penyelam kalau belum ke Raja Ampat.
Pada 90-an awal, ada seorang penyelam asal Belanda bernama Max Ammer mengunjungi area ini.
Awalnya dia hanya ingin menyusuri keberadaan kapal dan pesawat Perang Dunia II yang dicurigai tenggelam di kawasan Raja Ampat.
Saat meyelam Max Ammer sangat terkesima dengan keindahan dan keragaman biota laut di Raja Ampat.
Tapi di Cross Wreck, salah satu titik penyelaman populer di Raja Ampat, memang ditemukan bakai kapal perang Angkatan Laut Jepang yang tenggelam pada masa Perang Dunia II.
Penyelam bisa mengeksplorasi kapal tersebut dan menemui ikan yang tinggal di bangkai kapal yang beraneka, mulai ikan singa, udang mantis, ikan daun, dan ikan setan.
Di mata dunia, Raja Ampat sudah terkenal dengan keindahan lautnya.
Sekitar 75 persen jenis terumbu karang yang ada di dunia terkumpul dan hidup dengan baik di tempat ini.
Dikabarkan terdapat 1.000 jenis aneka terumbu karang dan memenuhi sebagaian tempat ini.
Wilayah laut dan daratan Raja Ampat memiliki luas 4,6 juta hektare ini menjadi rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, dan ribuan biota laut lainnya.
Tak heran dengan jumlah seperti itu Raja Ampat dijuluki sebagai surga.
Raja ampat juga dikenal dengan keanekaragaman hayatinya.
Sejumlah flora fauna yang unik dan langka turut meramaikan suasana alam baik dalam air maupun darat.
Di darat, hewan seperti cendrawasih, nuri, kakaktua, maleo, kuskus dan lainnya hidup menjadi bagian dari ekosistem.
Mau melihat cendrawasih yang disebut burung tercantik di dunia? Datang saja ke Desa Sawinggrai, salah satu desa di Raja Ampat.
JENIATI ARTAULI TAMPUBOLON