Pendidikan homeschooling atau sekolah di rumah telah berkembang di Indonesia.
Pendidikan ini berlangsung dalam lingkungan keluarga bukan di tempat formal sekolah.
Mengutip dari publikasi Homeschooling dalam jurnal terbitan Sekolah Tinggi Theologia Nazarene Indonesia (STTNI) menjelaskan, homeschooling berbasis keluarga merupakan alternatif dari pendidikan formal yang ada.
Kekhawatiran kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh teman maupun tenaga pendidik.
Kecenderungan itu membuat orang tua merasa perlu untuk melindungi anaknya dengan cara memberikan pendidikan di rumah.
Tidak ada definisi tunggal mengenai homeschooling, karena sistem pendidikan ini dikembangkan secara beragam dan bervariasi.
Namun, salah satu pengertian yang dianggap tepat homeschooling model pendidikan keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri.
Tanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya menggunakan rumah sebagai basis pendidikan.
Homeschooling bervariasi dibagi menjadi dua macam.
Pertama, sekolah rumah tunggal yang format homeschooling ini dilaksanakan orang tua dalam satu keluarga.
Pelaksanaannya secara sengaja untuk tidak bergabung dengan keluarga lain yang menerapkan sekolah rumah tunggal lainnya.
Adapun yang kedua sekolah rumah majemuk.
Sekolah rumah majemuk format homeschooling dua atau lebih keluarga.
Format homeschooling ini, setiap keluarga tetap memiliki fleksibilitas untuk menjalankan kegiatan lainnya secara mandiri.
Homeschooling juga memiliki kelemahan, seperti mengisolasi anak dari kenyataan yang kurang menyenangkan.
Padahal itu bisa mempengaruhi perkembangan individu.
Kecenderungan lainnya, anak kurang siap untuk menghadapi berbagai kesalahan dan ketakpastian.
Rasa bersaing siswa dalam mencapai keberhasilan akan lebih rendah dibanding yang belajar di sekolah formal.
Anak juga akan kesulitan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
1.
Classical Metode classical berfokus gramatikal usia dini.
Metode ini menggunakan kurikulum yang disusun berdasarkan tiga tahap perkembangan anak.
2.
Charlotte Mason Metode yang berfokus literatur, karya seni, puisi, keterampilan, dan musik yang dikembangkan oleh pemikir pendidikan Inggris, Charlotte Mason.
Mengutip dari laman Perkumpulan Homeschooler Indonesia, metode ini sangat menekankan pentingnya filosofi sebelum menyusun materi yang perlu dilakukan dan cara mempelajari yang paling tepat.
3.
Montessori Metode Montessori memberikan perhatian secara khusus terhadap sensorik yang mendorong keterlibatan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.
Itu mengamati proses interaksi, terus menumbuhkan lingkungan yang sehat.
4.
Moore Formula Metode penanaman kebiasaan baik sejak dini dan pentingnya kebersamaan dalam keluarga dan masyarakat dalam arti yang luas.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.