Sebanyak 12.420 mahasiswa yang berasal dari 479 perguruan tinggi akan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua di 138 kampus penerima di seluruh Indonesia.
Para mahasiswa akan menjalani perkuliahan di perguruan tinggi penerima selama satu semester, yaitu pada Agustus hingga Desember 2022.
Program ini akan mendapat pengakuan satuan kredit semester hingga 20 sks.
“Satu semester tentu bukan waktu yang lama, tapi saya yakin jika adik-adik mahasiswa bisa mengoptimalkan waktu itu adik-adik dapat memperoleh banyak hal yang akan memperkaya pengalaman dan sekaligus membangun portofolio,” ucap Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Sri Gunani Partiwi, dilansir dari laman Kementerian pada Senin, 15 Agustus 2022.
PMM merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar perguruan tinggi asal mereka.
Melalui program ini, mahasiswa dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, dan solidaritas melalui pembelajaran antarbudaya, serta mengembangkan kompetensi dan kepemimpinan.
Animo mahasiswa untuk mengikuti PMM cukup tinggi.
Hal itu terbukti dari jumlah pendaftar yang mencapai angka 35.107 mahasiswa dari 479 perguruan tinggi Indonesia.
Mahasiswa peserta PMM 2 dipilih melalui serangkaian proses seleksi yang dilangsungkan pada Juni-Juli lalu.
Keberangkatan para peserta program dilakukan secara bertahap, kloter pertama telah dilakukan pada 4 Agustus 2022 dengan tujuan Universitas Sriwijaya dan pada 11 Agustus sebanyak 2.348 mahasiswa melakukan pemberangkatan ke 15 kampus lainnya.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang mendukung pelaksanaan program, termasuk orang tua mahasiswa dan perguruan tinggi penerima,” ucapnya Acara pemberangkatan dan penerimaan peserta PMM 2 pada Kamis, 11 Agustus lalu juga menjadi ajang untuk memberikan dukungan dan semangat kepada mahasiswa peserta program.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari perguruan tinggi penerima dan pengirim, perwakilan orang tua mahasiswa, serta perwakilan mahasiswa peserta PMM 2.
“Kami berharap adik-adik mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin dalam saling bertukar budaya dan wawasan, serta merefleksikan perbedaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” kata Sri.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan pesan agar para mahasiswa senantiasa menjaga sikap dan menghormati budaya di daerah tempat mereka akan menjalani studi.